Selasa, 29 April 2014

Malam Itu Putih

Menatap tajam dua bola mata
Membuat satu titik hitam pada ujung bilahnya
Tak tau kobaran api telah membakar malamnya
Menyengat naluri dan tak tersisa
Pada kepala terbalut tanya
Tiada yang tau atas jawaban kebenarannya
Mendengar putih, aku lelah
Pandanganku tak berarah,
Sebenarnya hati ini lemah,
Ragaku berontak menolak amarah
Aku tetap merasa letih
Setiap mendegar langkah yang tertatih-tatih
Seperti ada dusta pada malam-malam yang putih




Tidak ada komentar:

Posting Komentar