Selasa, 30 Desember 2014

TANGISAN AWAN












Dedaunan di samping begitu merusak kuping
bergesekan mengeluarkan bunyi-bunyi nyaring
ribut dihembus angin dari langit hendak menangis
sebentar lagi benda cair itu akan mengais-kais

KEMAH KEBANGSAAN PRAMUKA PANDEGA NASIONAL (KEMBANGNAS) UNESA 2014

SURABAYA-Kemah kebangsaan Pramuka Pandega Nasional atau disingkat menjadi Kembangnas Unesa 2014 ini dilaksanakan pada 10-15 November 2014 di tiga tempat, yaitu Universitas Negeri Surabaya, Madura, Trowulan, dan Trawas Mojokerto. Kegiatan ini diikuti oleh 83 perwakilan Pramuka Pandega dari 22 Universitas di Indonesia.
Kegiatan ini resmi dibuka oleh Rektor Universitas Negeri Surabaya pada 10 November 2014 di Ranunesa Ketintang sekaligus memperingati hari ulang tahun Racana K.H. Dewantara - R.A. Kartini Gudep Surabaya 413-414 yang ke-32.

Puisi "Janji Kurcaci Kecil" Karya Fery R di Sejuta Surat Cinta untuk Bunda

http://www.sejutaekspresi.com/tulisan/janji-kurcaci-kecil/
tentang cinta seorang ananda yang mencoba memberikan apa pun yang terbaik untuk bidadari yang berselendang pelangi, yang menjaga dan membesarkan dengan kasih di sepanjang usia.
Sejuta surat cinta untuk bunda kupersembahkan.

Selasa, 06 Mei 2014

Malang

tentang air payau kehitaman
beriak membentuk pasukan kerajaan
siap menyerang, siap menghantam
satu sosok melompat ke dalam perangkap ikan
tangannya menyembul tak karuan
kaca matanya berkilauan penuh harapan
lagi, satu sosok menghentikan takdir Tuhan
dan sekarang dua bocah malang tak terselamatkan


Khidmat: Upacara Hardiknas 2014 Universitas Negeri Surabaya

Jumat, 2 Mei 2014 upacara peringatan hari pendidikan Nasional di Universitas Negeri Surabaya berjalan dengan khidmat tanpa ada kendala satu pun. Petugas upacara dari Racana K.H. Dewantara - R.A.kartini Gugus depan Surabaya 413-414 Universitas Negeri Surabaya telah berlatih hingga bermandikan keringat sebelum melaksanakan amanat dari Rektor Unesa.

Selasa, 29 April 2014

Sartono dan Cita-cita

Hari ini pembahasannya cita-cita
Entahlah, setiap orang bertanya, "Mau jadi apa?" 
Sartono yang pertama menggelengkan kepala
Hari ini ototnya tak menyembul ke permukaan kepala
Mengapa?
Keringat dingin tiba-tiba mengucur di sekujur tubuhnya,
Entahlah, Sartono sedang merana
Membayangkan masa depannya,
Mungkin dalam bayangnya ia tak lagi tampak oleh mata
Ketakutan membuat dirinya terpenjara
Belum siap jika harus menyandang gelar sarjana






Malam Itu Putih

Menatap tajam dua bola mata
Membuat satu titik hitam pada ujung bilahnya
Tak tau kobaran api telah membakar malamnya
Menyengat naluri dan tak tersisa
Pada kepala terbalut tanya
Tiada yang tau atas jawaban kebenarannya
Mendengar putih, aku lelah
Pandanganku tak berarah,
Sebenarnya hati ini lemah,
Ragaku berontak menolak amarah
Aku tetap merasa letih
Setiap mendegar langkah yang tertatih-tatih
Seperti ada dusta pada malam-malam yang putih