“Cepat sedikit, nanti keburu siang!” kata wanita setengah baya sambil
mengetuk pintu kamar. “Iya.. sebentar lagi…!” terdengar suara yang tak
begitu jelas dari dalam kamar itu. “anak ini sungguh keras kapala,
sukanya tergesa-gesa” kata wanita itu menggerutu. Tak lama kemudian
terlihat seorang remaja keluar dari balik pintu yang hendak rapuh itu.
Rambutnya dibiarkannya terurai agar sang bayu dapat membelai mesra. Bulu
mata lentiknya sering kali membuat iri gadis-gadis seumurannya, apa
lagi melihat pipinya yang berlesung, seolah-olah membuat dirinya tampak
sempurna di mata mereka.
Selasa, 10 Februari 2015
BERARTI KAMU SUDAH DEWASA
SURABAYA-Pagi itu aku pulang setelah bergiat hingga larut malam. aku bercerita mengenai konsep kegiatan yang akan kami laksanakan. tak kusangka ternyata aku yang dasarnya suka mengantuk ternyata sama sekali tidak memejamkan mata dalam 24 jam. Good day Vanilla Late saat itu yang menemaniku, tapi tetap saja aku masih belum percaya, mengapa aku kuat menahan rasa kantuk sementara seharian penuh aku bergiat.
KALI INI TENTANG HATI
"Dewasa", itu prinsip yang dulu kubuat bagi penyandang singgasanaku yang dalam, namun sempat kuingkari. Entahlah, mungkin ini adalah sebuah
balasan dariNya. Sebuah permasalahan hati yang kemelut dengan noda-noda luka.
Aku tak pernah menyesal telah mencintainya. Hanya enggan jika harus
menjalin kisah yang sama dengan orang yang sama. Maaf aku tak bisa. Baiknya
jalinan persaudaraanlah yang pantas kita rajut, bukan mencinta dan dicinta yang
nantinya menimbulkan sisi negatif setiap pijakan kita. Kali ini aku bicara tentang hati.
Langganan:
Postingan (Atom)