Selasa, 10 Februari 2015

MALAS ITU SEPERTI KABUT

Tantangan mahasiswa semester akhir adalah malas. ia bagaikan momok menakutkan yang selalu menguntit kemana pun kita berada. Tinggal mata kuliah terakhir saja, tinggal sedikit lagi, selangkah, tapi beratnya bukan main. Bagaimana cara mengatasi kemalasan yang menjalar di tubuh kita? 
hanya butuh kesadaran, keyakinan, dan usaha. persaingan itu perlu. namun persaingan sehat yang memotivasimu tetap bergiat dan melaksanakan matrik yang telah kau  buat sebelumnya. Ingatlah mereka yang kau sayangi di rumah, bekerja keras mendukungmu penuh untuk menyelesaikan studimu. Betapa bahagianya mereka jika kita menyandang gelar sarjana tepat waktu. Tuhan, kabulkanlah do'aku dan orang tuaku. Aku sadar aku belum sepenuhnya mandiri, masih bergantung kepada mereka yang kusayangi. Sungguh, jika aku mandiri kelak, peluh yang mengucur di wajah dan pikiranmu tak kan lagi kau jumpai.
       Ingat, ketika kau mulai malas, maka ribuan sainganmu di sana sedang belajar dengan sungguh-sungguh. Jika tidak ingin tertinggal jauh, maka jangan malas. Malas itu ibarat kabut tebal yang menyelimutimu. Kau tak dapat melihat apa pun di depanmu, tak tahu medan yang akan kau tuju karena jarak pandangmu terusik. namun jika kamu terus melangkah mengabaikannya, maka kamu dapat mengorientasi seperti apakah medan yang ada di depanmu, dan kamu dapat memutuskan untuk mengambil langkah yang mana.
       Semangat, bahagiakanlah mereka yang telah membahagiakanmu. Bismillah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar