Senin, 28 Desember 2015

VIKO, SI HITAM KESAYANGAN



Ini namanya Viko, si hitam yang selalu menemani ke mana-mana.  Motor kesayangan sejak duduk di kelas X SMA ini dihadiahkan oleh Ayah dan Ibu lantaran dulu jarak sekolah dengan rumah lumayan jauh. Terima kasih banyak, beliau berdua memang orang-orang hebatku sepanjang masa.
Motor matich ini sudah menginjakkan kaki ke mana-mana loh, naik turun gunung oke, perjalanan jauh…siapa takut!

Rabu, 09 Desember 2015

OSENG-OSENG JAMUR TIRAM PEDAS SPESIAL

Bahan:
-          500 gram jamur tiram
-          12 cabai rawit
-          2 cabai merah
-          3 bawang merah
-          2 bawang putih
-          1 sdt merica
-          2 kemiri
-          Terasi udang secukupnya
-          1 lembar daun jeruk
-          2 cm jahe
-          Garam
-          Kecap manis
-          2 sdm minyak goreng
-          Air secukupnya

Selasa, 24 November 2015

DISERBU RINDU



Nyanyian burung gereja membuka hariku
Merdu dan haru bercampur satu
Begitu juga hatiku saat itu
Sedang merindu
Tak heran sering daku termenung menikmati
Iringan yang sempat membekas
Melintas dalam ikatan janji

Minggu, 04 Oktober 2015

Aku Guratan Senja

Ini pagi pening mulai terasa, tumpukan batu tampak memenuhi kepala, penuh sesak tanpa ruang udara. Pun meletakkannya pada kasur empuk beberapa detik, tak kunjung reda. Batu dalam kepala terasa mengecil, ciut di sela-sela ruang yang tetsisa, tak mereda jua, tetap sama.

Dering telepon menggema, aku berlari meraihnya, di atas meja lima meter dari tempatku berbaring tanpa suara. Pukulan menghujani ubun-ubun tanpa ampun, aku tetap berlari, tentu saja untuk meraihnya, orang spesial hendak memberi kabar, aku senang tak terkira, hantaman itu tak kurasa, apa aku baik-baik saja? Tentu saja, pertanyaan macam apa itu?

Kau hanya semburat cahaya senja yang tertinggal, bukan ketika ia menampakkan keindahan seutuhnya. Kau bukan apa-apa.
Omong kosong apa yang kau bilang? Aku ini cahaya, meski hanya secuil.
Kau hanya sisa cahaya, ingat hanya sisa.
Ya,memang aku hanya semburat yang tak indah, tapi aku tetap aku, kau paham?
Tidak, kau keras kepala, kau harus tau dirimu.
Aku telah mengetahui diriku, tahu apa kau tentang aku?
Kamu pembual,
Apa kau bilang? Aku pembual?
Ya, kau pembual, kau bodoh
Aku memang semburat, tapi aku kuat
Kau bohong,
Tau apa kau tentangku?
Aku tahu kau, tau persis siapa kau.
Justru kau yang pembual.
Lihat percikan sisa-sisa senja itu, ia hanya sisa, ya hanya sisa dan kau tak menangkap satu pun estetika darinya.
Guratan itu memang tak sempurna, ia terpecah menjadi gumpalan-gumpalan kecil yang tak rata, terpisah oleh awan yang mulai gelap. lihatlah, apa kau tak melihat keindahan di sana?
Tidak.
Tentu saja guratan senja yang tak menyatu itu justru menjadikan langit tampak semu, di antara dua waktu.
Terang dan gelap, ya aku guratan senja yang mengawali dan mengakhiri keduanya.
Kau masih tak percaya?
Diam, hanya diam tanpa suara.

Minggu, 12 Juli 2015

TERPEJAM

Ada damai di hembus napasnya, dapat
kurasa keikhlasan bersarang dalam
pejam matanya, keringat dingin
mengucur deras, lantas basah
sudah di sekujur tubuh yang perkasa
kuusap pelan, aroma ketulusan mulai menyapa,
menghentikan laju darah seketika

Kamis, 18 Juni 2015

LEKAS KEMBALI


“Basah,basah, kapan aku basah?”
Berkali-kali kuputar kepala pipa itu tapi tak tampak setetes pun.
Payah, apa yang terjadi? Tak biasanya seperti ini. 
"Ah, gaya..biasanya juga tak mandi?” Wah, itu lain cerita, iya kalau kepepet, itu pun  di daerah gunung. Dinginnya menusuk-nusuk membuat pendatang baru yang ada di tempat itu malas mandi,

Kamis, 30 April 2015

MEI

Mei membawa kabar gembira, celah jendela mulai terbuka. aku melihat  di sana, mulai dari rencana-rencana kecil hingga rencana jangka panjang. Namun aku akan memutuskan, sesegera mungkin.

DOA

Doa tak hanya sebuah mantra magis
ia menuaikan aroma-aroma positif
dingin dan menyejukkan

Doa tak hanya omongan belaka
ada yang ingin disampaikan dari dalam sana
Doa tak hanya bisa jadi teman berkelana
ada yang ingin ditujukan meski tak sedang bersama
Doa bukan hanya hadiah yang lantas habis begitu saja 
ada yang ingin diberikan meski dengan perantara.

PERCAKAPAN ABDI DAN KOPRAL




Nanah ini terlanjur mengalir hingga jantung
Turut  menjadikan bunga  sekeras patung
Mengapa? hati kini biji  bercadung

Kamis, 02 April 2015

AKU DAN HUJAN



Basah sudah ini diri oleh rinainya
Sempat kaku terbujur di atas lantai tak berpola
Tempat aku bergerak melemaskan organ
Yang keras akan peliknya catatan kehidupan
Di luar sana tetap aku berjalan
Mengitari sudut kota hitam penuh tantangan
Gunjingan tentu sudah menjadi makanan keseharian
Ramai klakson sedan musik cadas bagiku

Rabu, 01 April 2015

SERANGKAI KEJUTAN DARI TUHAN



 (20/02) Jumat barokah, begitu orang-orang menyebutnya.Coretan ini kutulis sembari mengisi kekosongan saja, tidak ada unsur yang lain. Hari ini merupakan awal perjalananku bersama teman-teman dalam mengembara menaklukkan monster bagi mahasiswa semester akhir. Seminar proposal bagaikan sebuah pintu yang terbuka namun harus kembali ditelusuri agar mendapat jawaban nyata yang nantinya akan dipertanggungjawabkan. Sangat lega rasanya bisa melewati pintu gerbang itu meskipun harus ada lagi ruang yang harus kupijak lebih dalam lagi. Tantangan demi tantangan akan kulewati karena memang ini yang kupilih, memang tak mudah, tapi bukan aku namanya jika mudah menyerah.

Selasa, 10 Februari 2015

SUDAHKAH HAMDAN DATANG?


Sudahkah Hamdan Datang

“Cepat sedikit, nanti keburu siang!” kata wanita setengah baya sambil mengetuk pintu kamar. “Iya.. sebentar lagi…!” terdengar suara yang tak begitu jelas dari dalam kamar itu. “anak ini sungguh keras kapala, sukanya tergesa-gesa” kata wanita itu menggerutu. Tak lama kemudian terlihat seorang remaja keluar dari balik pintu yang hendak rapuh itu. Rambutnya dibiarkannya terurai agar sang bayu dapat membelai mesra. Bulu mata lentiknya sering kali membuat iri gadis-gadis seumurannya, apa lagi melihat pipinya yang berlesung, seolah-olah membuat dirinya tampak sempurna di mata mereka.

BERARTI KAMU SUDAH DEWASA

SURABAYA-Pagi itu aku pulang setelah bergiat hingga larut malam. aku bercerita mengenai konsep kegiatan yang akan kami laksanakan. tak kusangka ternyata aku yang dasarnya suka mengantuk ternyata sama sekali tidak memejamkan mata dalam 24 jam. Good day Vanilla Late saat itu yang menemaniku, tapi tetap saja aku masih belum percaya, mengapa aku kuat menahan rasa kantuk sementara seharian penuh aku bergiat. 

MALAS ITU SEPERTI KABUT

Tantangan mahasiswa semester akhir adalah malas. ia bagaikan momok menakutkan yang selalu menguntit kemana pun kita berada. Tinggal mata kuliah terakhir saja, tinggal sedikit lagi, selangkah, tapi beratnya bukan main. Bagaimana cara mengatasi kemalasan yang menjalar di tubuh kita? 

KALI INI TENTANG HATI

"Dewasa", itu prinsip yang dulu kubuat bagi penyandang singgasanaku yang dalam, namun sempat kuingkari. Entahlah, mungkin ini adalah sebuah balasan dariNya. Sebuah permasalahan hati yang kemelut dengan noda-noda luka. Aku tak pernah menyesal telah mencintainya. Hanya enggan jika harus menjalin kisah yang sama dengan orang yang sama. Maaf aku tak bisa. Baiknya jalinan persaudaraanlah yang pantas kita rajut, bukan mencinta dan dicinta yang nantinya menimbulkan sisi negatif setiap pijakan kita. Kali ini aku bicara tentang hati.

Selasa, 13 Januari 2015

Fiera Scout - Sudah Cukup Bagiku

  c                                  g
Telah tertahan olehmu rasa cintaku
 am                  f
Pedih yang kurasa
   c                                      g
dalam cintaku bangkitkan rasa cemburu
  am               f                        c    g
pada kekasihmu yang dulu, sayang
             am                           f
kita pun telah bersatu jalani hidup yang baru
                am          f                  g
mengikat janji antara kau dan aku

Fiera Scout - Seperti Janjimu

Intro: C G Am Dm F G

c       f                am
Kini sudah aku temukan
dm             f                  g
jiwa yang dulu pernah pergi
em          am         f
hilang sudah rasa cinta
                  dm             f                  c         
yang dulu pernah bersemayam di hati

Kamis, 08 Januari 2015

GELAR DADAKAN

tentang sebuah mimpi yang baru kulewati
rupa ini kemudian basah olehnya,
air payau di bawah tangga besi tua
tak kubilas badan ini, sengaja
memakai busana apa adanya
dengan jepit pegunungan yang tak karuan
niat hanya mengulur tangan, lalu pulang

YA, MEMANG ITU KAN!

Orang bilang hidup ini cerca,
penuh semiotika di dalamnya
tapi aku menikmatinya
orang bilang mereka itu sumurnya luka,
selalu memancar tak tau kedalamannya
memang itu kan nalurinya
lalu harus bagaimana?

Rabu, 07 Januari 2015

Gerimis dan Sebuah Perasaan

Gerimis itu datang lagi. Ia mengguyur membasahi hati yang mulai kering oleh cinta. Kering bagai ladang yang terbakar bersama bibit-bibit tanaman unggul. Gundul bagai hutan yang ditebang paksa oleh mereka yang tak pernah puas dengan nafsu duniawi. Tinggal panas menyengat yang aku rasakan tiada henti. Dan kini gerimis itu datang lagi setelah kulihat sepucuk surat tentang ungkapan hati seseorang.