Nanah ini terlanjur mengalir
hingga jantung
Turut menjadikan bunga sekeras patung
Mengapa? hati kini biji bercadung
Beberapa tumbuhan mekar
mengeluarkan
Bau yang bisa didengar dan tak dapat dicium hidung
Menggilas, menebas tanpa ampun
“Harusnya maklum, itu biasa saja,”
ungkap Kopral sembari mengelus kudanya
“hamba sudah maklum, Tuan. Ini tak
kali pertama”
“Harusnya tak kau gubris, itu spontanitas.”
“Spontanitas bisa menunjukkan
sebuah kebiasaan, Tuan. Pernah juga kuabaikan”
“Harusnya kau tetap berdiri di
sana”
“Tidakkah tuan tahu, beberapa hari ini badai,
Petir bisa saja menyambar ranting
yang nyaris putus itu.”
“Harusnya bisa bertahan, kau
seorang tangguh”
Jangankan perempuan,tuan laki-laki pun bisa rapuh
Harusnya kau tetap tegar dan
bersabar
Pernahakah tuan melihat abdi yang
tak lagi tegar dan bersabar atas tuannya?
“Itu karena seorang abdi sudah
berada di titik batasannya.” Sahut Sang Kopral.
(April 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar