Minggu, 12 Juli 2015

TERPEJAM

Ada damai di hembus napasnya, dapat
kurasa keikhlasan bersarang dalam
pejam matanya, keringat dingin
mengucur deras, lantas basah
sudah di sekujur tubuh yang perkasa
kuusap pelan, aroma ketulusan mulai menyapa,
menghentikan laju darah seketika

kemudian memaksa detak jantung
sepuluh kali lebih cepat dari biasanya
ia masih terpejam, menggenggam erat
tangan kecilku seolah tak ingin
kehilangan sedetik pun
hangat yang teramat kurasakan
dalam dingin tempatku berdiam
ia terpejam, bunga berguguran
ia terpejam, bintang bertaburan
ia terpejam, hatiku berdegup kencang
pandangan bertemu di titik kerinduan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar