
“Cepat sedikit, nanti keburu siang!” kata wanita setengah baya sambil
mengetuk pintu kamar. “Iya.. sebentar lagi…!” terdengar suara yang tak
begitu jelas dari dalam kamar itu. “anak ini sungguh keras kapala,
sukanya tergesa-gesa” kata wanita itu menggerutu. Tak lama kemudian
terlihat seorang remaja keluar dari balik pintu yang hendak rapuh itu.
Rambutnya dibiarkannya terurai agar sang bayu dapat membelai mesra. Bulu
mata lentiknya sering kali membuat iri gadis-gadis seumurannya, apa
lagi melihat pipinya yang berlesung, seolah-olah membuat dirinya tampak
sempurna di mata mereka.